‘Moving Class’ ? Tahukah anda,
jika sistem ini tidak hanya membawa dampak positif melainkan juga membawa
dampak negatif? Lalu apa contoh dampak positif dan negatifnya? Untuk lebih
jelasnya , akan saya bahas satu persatu tentang dampak positif dan dampak
negatif dari sistem moving class SMP PIUS BAKTI UTAMA GOMBONG di bawah ini
menurut ‘pandangan saya’.
DAMPAK POSITIF :
1. Para murid dapat dengan bebas
memilih tempat duduk di setiap pindah kelas.
2. Para murid tidak akan cepat
merasa bosan karena setiap pindah kelas , pemandangan akan selalu berubah.
3. Para murid dapat mengendurkan
rasa penat setelah pelajaran dengan berjalan-jalan sebentar ketika pindah
kelas.
4. Para murid dapat dengan mudah
meminjam buku teman kelas sebelah ketika berpapasan saat pindah kelas tanpa
harus repot-repot mendatangi kelas temannya.
DAMPAK NEGATIF :
1. Membuat ‘Capek’.
Kenapa saya tulis pertama kali ? Ya karena memang saya merasa benar-benar capek ketika harus bolak-balik dari satu kelas ke kelas lainnya. Apalagi kalau bolak-balik dari lokasi depan ke lokasi belakang atau sebaliknya. Hal ini tidak hanya dialami oleh saya saja, melainkan murid-mirid lainnya pun juga mengalaminya. Pada awalnya, saya merasa menikmati saja tetapi lama-lama saya berpikir “ternyata capek juga ya bolak-balik ke sana-sini (ʃ.ƪ ) ” dan teman-teman saya juga sependapat.
2. Menyita Waktu.
Dengan bolak-balik ke sana-sini, tentu saja waktu akan terbuang.
Entah itu waktu untuk pelajaran selanjutnya ataupun waktu untuk istirahat.
Belum lagi kalau-kalau salah satu guru, mengajar melebihi batas jam
pembelajaran yang telah ditentukan (¬_¬ .
3. Membuat Murid-murid Malas Dan Berujung Menyita Waktu.
Hal ini ada sangkut pautnya juga dengan pendapat saya sebelumnya
yaitu menyita waktu dan lebih merujuk pada saat pergantian pelajaran (dari lokasi depan ke belakang/sebaliknya).
Ketika pelajaran telah usai dan akan mulai pelajaran lain, kebanyakan
murid-murid ‘memperlambat’ jalan mereka. Ada beberapa faktor yang menurut
saya ‘mungkin’ diantaranya : lelah karena bolak-balik pindah kelas,
memang sengaja karena saat akan menghadapi pelajaran yang tidak disukai, atau
bisa jadi karena mereka lapar? (._.) , saya pun tidak tahu pasti penyebabnya.
Tetapi kalau saya jelas karena capek bolak-balik pindah kelas (¬_¬ .
4. Membuat Murid-murid ‘Bandel’ Bebas Mencoret-coret Meja di Setiap Kelas.
Nah ini nih yang membuat saya sangat prihatin. Setiap masuk ke
kelas, entah itu di kelas mana saja, selalu saja coretan-coretan ada di meja.
Hal ini benar-benar sangat mengganggu ‘pemandangan’
saat pembelajaran sedang berlangsung ლ(ಠ益ಠლ . Lebih prihatinnya, kebanyakan dari
coretan-coretan tersebut merupakan kata-kata yang tidak sepantasnya untuk
dibaca. Walaupun guru-guru telah memberi tahu agar murid-murid berhenti
mencoret-coret meja karena meja sudah dibersihkan beberapa waktu lalu, namun
murid-murid yang ‘bandel’nya luar
biasa ini tetap saja mencoret-coret meja se-enaknya saja.
5. Membuat Laci Penuh Sampah dan Kelas Kotor.
Seperti ketika pindah kelas, selalu saja ada sampah yang ada di
laci-laci meja. Entah sampah itu berupa kertas-kertas ataupun bungkus makanan
seperti permen. Mungkin karena si pembuang sampah itu malas untuk membuang
sampah ke tempat sampah yang berada ‘beberapa
langkah’ dari dirinya berada (di kelas) atau bisa saja si pembuang sampah
itu memang sedang ‘makan
sembunyi-sembunyi di saat pelajaran’ dan membuangnya di laci setiap pindah
kelas. Lalu dengan moving class ini, kelas menjadi kotor karena tidak ada yang
mau membersihkan kelas.
6. Membuat Beberapa Murid Tidak Tertib.
Baru-baru ini, saya mendengar bahwa saat pindah kelas dari lokasi
belakang ke depan atau sebalikknya, ada beberapa murid yang dengan santainya
mampir ke kantin membeli makanan/minuman untuk dimakan/diminum saat itu juga,
ketika belum saatnya istirahat. Bahkan ‘katanya’ hal ini juga sempat terlihat
langsung oleh salah satu guru. Nah, kalau begini, ketertiban murid jelas
semakin menurun dan memprihatinkan.
Lalu bagaimana? Saya lebih
senang jika sistem moving class ditiadakan dan kembali ke bentuk semula. Saya
memberi gagasan tersebut karena apa? Dengan kembali ke bentuk semula, maka…
1. Para murid tidak akan bolak-balik pindah kelas dan tidak akan merasa ‘capek’ lagi.
2. Tidak menyita waktu karena tidak harus selalu bolak-balik dari satu kelas ke kelas lain.
3. Para murid pasti akan menjaga apa yang mereka miliki di kelas mereka masing-masing. Contohnya meja. Mereka yang mencintai kelasnya pasti tidak ingin mencoret-coret meja karena mereka ingin kelas mereka terlihat paling terawat. Jika memang mereka mencoret-coret lagi, pasti akan selalu dibersihkan kembali oleh mereka sendiri .
4. Kelas akan selalu bersih karena para murid rajin menyapu kelas mereka masing-masing. Mereka ingin kelas mereka mendapat julukan kelas paling bersih.
5. Ketertiban para murid agar tidak mampir ke kantin untuk makan/minum sebelum waktu istirahat akan tetap terjaga.
Demikian pendapat dan saran
saya mengenai moving class yang kesemuanya ada di benak saya. Jika mungkin ada
kata-kata yang tidak berkenan di hati , saya mohon maaf. Sekian dan terimakasih
ヅ .
0 komentar:
Post a Comment